SILAT BEKSI
Silat Beksi adalah salah satu aliran silat (Betawi: maen
pukulan) khas Betawi.[1][2] Aliran ini awalnya dikembangkan oleh masyarakat
dari daerah Kampung Dadap, kecamatan Kosambi, Tangerang.[1][3] Penemu aliran
ini adalah Lie Tjeng Hok (1854-1951), seorang keturunan Tionghoa dari keluarga
petani yang nenek moyangnya diperkirakan berasal dari Amoy (Xiamen),
Tiongkok.[1] Ia menggabungkan ilmu beladiri keluarganya dengan ilmu dari
guru-guru Betawinya, dan mengajarkannya kepada para muridnya orang Betawi
pesisir dan orang Tionghoa benteng di sekitar Kampung Dadap.[1] Di kemudian
hari, aliran silat ini juga menyebar ke daerah Petukangan Selatan, Jakarta
Selatan, dan daerah Batujaya, Batuceper, Tangerang.[1]
Terdapat banyak pendapat mengenai asal istilah Beksi, namun
menurut peneliti silat G.J. Nawi istilah itu perubahan dari kata aslinya Bhe
Si, yang dalam bahasa Hokkien berarti 'kuda-kuda'.[1]. Umumnya perguruan silat
Beksi memiliki 12 jurus dasar, yang masing-masing memiliki pecahannya.[1][4]
Menurut empat guru besar perguruan Beksi di Petukangan, walaupun ada perbedaan
nama-nama dan urutan jurus, setidaknya ada 3 jurus dasar yang sama nama dan
urutannya, yaitu 1. Beksi, 2. Gedig, 3. Tancep.[1]
Nama-nama jurus Beksi
Berikut ini nama-nama jurus Beksi, menurut Eddy Wijaya (H.
Oki):[1]
Loco Buni (Pukulan Celentang)
Goleng (Ngeles/Menghindar)
Bandut Atas - Bandut Bawah
Singkur Kiri - Singkur Kanan
Tiles (Pukul Kanan)
Jejek Kaki
Raub, atau Saub (untuk tangan)
Dedak Kuda ke Tanah
Tangkis
Sikut Belakang - Sikut Depan
Kibas Luar
Tangkep Dalem - Tangkep Luar
Kepret: arah bawah samping dan ke muka dengan jari
Totok dengan jari ke muka
Jurus Cabut Pisau
Jurus Pedang Tangan Kosong
Jurus Pedang Serangkai
Jurus Bangau Terbang
Jurus Ganden
Jurus Toya (Jurus Toya 1 - Jurus Toya 2)
Susul (Dobel Pukulan)
Baduk Kebo
Tekuk Saub
Selain
itu, ada pula disebutkan suatu jurus Beksi yang menggunakan kaki, disebut Sam
Kauw atau Resiah Sembilan.[Penulis : Danang Tricahyo Utomo


Komentar
Posting Komentar